Sampai Mati Ku Ingat Kamu, Ah Masak Sich


Mengintai sudut ruang diantara rindu tercecer, kabutpun mengabaikan awan riuh sajaknya mengumpat rindu terbengkalai dibanting hari, hati ku mulai menepi menetap disamping mu sayang ku.

Ingatkah kau, ditepi laut lepas dulunya kau menjanjikan untuk tak meninggalkan ku, ya mungkin saja disaat itu hati mu lagi bergelora karna cinta waktu itu. Kok kini cinta itu tak ada lagi ya. Wow sensasinya dirimu luar biasa, kenapa begitu cepat kau alihkan dengan alasan cinta itu bukan lagi untuk ku. Baca lebih lanjut

JERANYA SANG MANTAN


Pagi dalam pelukan mendung, belaian air rintik-rintik telah menjamah dingin, risau menunggu kopi datang kebetulan loteng dan atap telah bermain musik. selamat pagi sayangku

Pagi diawali rasa gundah dari langit terlihat menyepi seiring roda waktu berputar, kisah berputar balikan fakta terdengar sangat pesimis dari ranah negeri yang tak terkunjungi lagi. Ah, mencintai sekedarnya saja berkilah teman ku, habis banyak banget sich persoalan terjadi dalam ranah cinta tak jua kunjung menuju arah diinginkan. Baca lebih lanjut

AKU MENCINTAI SEORANG PELACUR


“Makin panas saja kota Banda Aceh”, celoteh seorang kawan pada suatu sore. Di sebuah teras, di bawah langit mentari pancarannya silau benturan kumpulan air di kubangan dekat kebun tumbuhi rumput-rumput tanpa tanaman lain sekilas terlihat.

Waktu kian beranjak seiring pertemuan kerap dibatasi waktu, tanpa menyadari jurang pemisah di antara kabut menutupi awan malam pun bercerita setelah meninggalkan warna jingga diujung senja. Baca lebih lanjut