Curhatan kecil untuk si OOS


 

 

Curhatan kecil untuk si OOS

meucaroeng – caroeng keuh kah inan”

                                                  Oleh : KASMA YULIE

Hmm…kalimat itu lah yang sering dilontarkan kepada saya, ketika saya berada pada titik atau persimpangan yang harus saya pilih untuk dilalui, atau kalimat itu juga sering dilontarkannya dengan raut wajah yang sangar tapi “ tidak” menakutkan. Ketika berada pada meja diskusi atau ketika saya memprtahankan” hujjah” saya untuk  suatu pembenaran yang saya lakukan atau sebaliknya.

Adakala kalimat itu diberikan sebagai petuah yang dapat menjadi motivasi, tapi tidak terpungkiri kalimat itu juga menjadi martil ketika saya terlepas dan tersesat tidak tau arah. Begitulah dia, dengan segala style, ferfomance dan intelektualnya yang mampu merubah ruang gerak orang lain. Sehinga mampu mengenal titik dan komanya perjalanan hidup. Sungguh tidak berlebihan, jika saya katakan dia salah satu corong kreatifitas mahasiswa dikampus saya.

Ooppss..saya lupa memperkenalkan siapa dia

Ya, saya akan memperkenalkanya , Dia seorang pemuda ( agak ketua – tuaan )yang terlahir dari keluarga bahagia di negri Breuh Sigupai ( sebutan indah untuk tanah Aceh Barat Daya Provinsi Aceh, walau breuh sigupai menjadi barang langga untuk dikonsumsi). Dia seorang pemuda yang agak temperamental, cepat marah, tapi juga cepat senyum. Kulitnya hitam manis agak mengarah kelegam, dengan warna kesukaan hitam ( dilihat dari sudut  pakain yang dominan hitam). Suka mengeluarkan kalimat – kalimat dengan intonasi yang tinggi, tapi sangat menghormati orang lain yang sama atau lebih dari dia. Nama lengkapnya Nasruddin , dia punya nama panggilan O. O. S, yang berbagai variasi kepanjangan gelarnya itu. Ada yang mengartiknannya orang – orang sibuk, orang – orang sinting dan banyak lagi kepanjangan diberikan sesuai dengan cara pikir dan penilaian orang masing – masing.

Bang Nas, ya itu sebutan yang sering saya panggil sebagai panggilan penghormatan bagi saya, baik karena dia lebih tua maupun di tinjauan dari tingkat ke ilmuan dan pemikirannya. Konsep pemikirannya yang terkadang radikal juga kadang-kadang menjadi bahan rujukan bagi saya walau pada hal-hal tertentu berbenturan antara sudut pandang saya dengan pemikiran juga ambisinya. Dia sering melontarkan kemana arah dia akan berlabuh, kalimat yang di tawarkan kerap kali di warnai dengan penekanan bahwa penting untuk seseorang membuat garis dan kotak-kotak yang menjadi targetnya dalam menjalani hidup.

Nasruddin atau Inas Oos dia adalah mahasiswa jurusan sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Aceh. Dulu dalam kesehariannya selain kuliah dia juga menempatkan diri untuk berkreatiitas tercatat ada beberapa lembaga mahasiswa yang di rintisnya bersama kawan-kawan. ikhwal lembaga mahasiswa tersebut yang konon menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dirintis dengan penuh perjuangan di antaranya KSR 07 PMI Unmuha, Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh (Lpm Unmuha) yang menjadi serentetan wadah kreatifitas mahasiswa Unmuha yang masih dan mungkin akan terus berkembang.

Kalau di tinjau dari pemikiran dan politiknya juga tidak kurang menarik untuk di cermati, bagaimana sistem dokrin yang di terapkan kepada orang-orang di sekilingnya. Analisnya yang tajam mengenai komflik  internal mahasiswa Unmuha 2004-2005 silam yang silih berganti penguasaan jabatan eksekutif mahasiswa juga peningkatan kolega-kolega dan nerworkingnya baik dengan lembaga internal dan eksternal kampus maupun Lembaga Swadaya Masyarakat atau lembaga advokasi yang ada di Aceh maupun nasioanal.

Kemudian banyak hal penting yang menjadi penilaian sendiri dari saya, terlepas hal itu semua baik  seacara harfiah terlihat maupun dalam kontek privasi. Inas Oos pernah meletakkan batu pondasi dalam beberapa ember kontitusi Lembaga Mahasiswa Unmuha. Sejurus dengan itu kontroversi kepribadiannya pun dalam menggerakkan mahassiwa menjadi bahan awal untuk menempatkan dia sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan sosialis.

Terakhir, bagaimana kalimat “mencaroeng-caroeng” menjadi pencerahan bagi saya untuk lebih berani mengekspresikan potensi diri agar bisa lebih baik tanpa mengubah arah, bahwa semua ungkapan butuh ilmu dan referensi.

 

 

Penulis : Kasma Yulie

Adalah Anggota LPM UNMUHA, Mantan Keua BEM FKM Unmuha

Foto : Dok Pribadi Kasma Yulie

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : http://dunialonyulizarkasma.blogspot.com/2011/02/curhatan-kecil-untuk-si-oos.html

Tinggalkan komentar