Nggak asik banget sich, jika FB terlalu vulgal membongkar privasi. Dalam hal ini tersangkut paut dengan tanggal kelahiran. FB mempublis atau semacam ada pemberitahuan di beranda pertemanan. Akibatnya berbagai doa dan ucapan pun mengalir.
Baru saja minggu itu berakhir di 23:60 WIB, hembusan angin waktu itu memang membelai kesumsum tulang. Terbayang, kan? Jika saja malam itu keluar tanpa jaket atau baju tebal, wah agak mengigil sich.
Memasuki pukul 00:01 WIB atau lebih sedikit itu pun sudah mulai ucapan selamat Ultah masuk dari berbagai penjuru melalui inbox, ya sebab pun di dinding kronologis FB tak ku sediakan ruang untuk menulis kecuali diruang komentar status yang ada.
Jika saja FB tak mengungkapkan atau kalau dalam bahasa kampong aku itu disebut Ceurubie dengan mudahnya mengungkapkan.
Ternyata sudah tak muda lagi, sudah tak seimut yang dulu, begitulah saat menyadari usia kian bertambah.
Doa dan ucapan adalah momentum yang tepat, penggungkapan ucapan lewat gambar juga tak tertinggal sepereti yang terlihat di beranda BBM, semacam menulis di PM dan menganti DP. Luar biasa, perhatian serta rasa kepedulian terhadap tanggal lahir.
Sebenarnya, aku tak tertarik dengan perayaan, apalagi jika harus meniup lilin. Bahkan sebagian orang beranggapan lilin sebagai sebuah harapan, saat benar benar gelap terasa apalagi jika itu malam hari dan PLN tak seramah cahaya matahari.
Didoakan saja, sudah senang, sudah bahagia.
Terimakasih atas segalanya.
Salam sayang penuh cinta selalu dan selalu ada cinta untuk cinta.
Nasruddin Oos
Padang Sikabu, 22 Juni 2015